Hidup Terasa Berarti Dengan Berbagi

Rabu, 30 Oktober 2013

PEMANCAR DAN PENERIMA FM


1.       Pemancar FM

Blok Diagram Pemancar FM

Gambar 1.  Blok Diagram Pemancar FM
                  (Sumber: www.oprekzone.com)
Penjelasan :
a.         Encoder

Tahap awal masukan yang berasal dari audio-prosessor dan hanya ada pada sistem pemancar FM stereo. Pada sistem pemancar mono bagian ini tidak ada. Encoder mengubah sinyal perbedaan L dan R menjadi sinyal komposit 38 kHz termodulasi DSB-SC (Double Sideband Suppressed Carrier).

b.        Modulator FM/PM

            Modulator FM (Frequency Modulation) atau dapat juga berupa modulator PM (Phase Modulation). Prinsip dasarnya adalah sebuah modulator reaktansi. Pada FM, sinyal audio level daya rendah mengguncang reaktansi kapasitif dari varaktor deoda untuk menghasilkan deviasi frekuensi osilator. Amplitudo tertinggi sinyal audio berakibat pada turunnya nilai kapasitansi (naiknya reaktansi kapasitif) varaktor sehingga frekuensi osilator berada pada nilai tertinggi. Sebaliknya, pada level terendah sinyal pemodulasi, berakibat pada naiknya kapasitansi (turunnya reaktansi kapasitif) varaktor sehingga frekuensi osilator berada pada nilai terendah. Lebar deviasi tidak lebih dari 75 kHz untuk setiap sisi atau 150 kHz secara keseluruhan.

c.         Osilator

Membangkitkan getaran frekuensi tinggi sesuai dengan frekuensi lingkar tala dari generator tala yang pada umumnya menggunakan resonator paralel berupa LC jajar. Nilai C dibangun sebagian atau keseluruhan menggunakan varaktor deoda yang ada pada bagian modulator (untuk tipe modulator dengan varaktor). Pada FM komersial, frekuensi kerja osilator mulai 87,50 MHz s/d 108,50 MHz untuk FM II dan 75,50 MHz s/d 96,50 MHz untuk FM I.

d.        Buffer (Penyangga)

Penyangga (buffer) berfungsi menguatkan arus sinyal keluaran dari osilator. Sebuah penyangga identik dengan rangkaian dengan impedansi masukan tinggi dan impedansi keluaran rendah sehingga sering digunakan emitor follower pada tahap ini.

e.         Driver

Rangkaian driver berfungsi mengatur penguatan daya (tegangan dan arus) sinyal FM dari penyangga sebelum menuju ke bagian penguat akhir. Pada sistem pemancar FM sering digunakan penguat kelas A untuk menjamin linieritas sinyal keluaran. Mengingat efisiensi penguat kelas A yang rendah (hanya sekitar 30%), maka perlu beberapa tingkatan driver sebelum penguat akhir (final amplifier). Pada tahap driver, penggunaan tapis -lolos-bawah sangat dianjurkan untuk menekan frekuensi harmonisa.

f.         Penguat Akhir (Final Amplifier)

            Bagian penguat akhir merupakan unit rangkaian penguat daya RF efisiensi tinggi, untuk itu sering dan hampir selalu digunakan penguat daya RF tertala kelas C karena menawarkan efisiensi daya hingga “100%”. Bagian akhir dari penguat akhir mutlak dipasang filter untuk menekan harmonisa frekuensi.

g.        Antena

            Mengubah getaran listrik frekuensi tinggi menjadi gelombang elektromagnetik dan meradiasikannya ke ruang bebas. Jenis antena sangat berpengaruh pada pola radiasi pancaran gelombang elektromagnetik.

h.        Catu Daya (Power Supply)

            Catu daya berfungsi untuk mensuplay kebutuhan daya listrik mulai dari tingkat modulator – osilator sampai tingkat penguat akhir daya RF. Pemasangan shelding pada blok pen-catu daya merupakan hal penting untuk sistem pemancar FM, selain itu pemakaian filter galvanis sangat dianjurkan untuk menekan sinyal gangguan pada rangkaian jala-jala dan sebaliknya.
 

Blok Diagram Penerima FM
 


Gambar 2. Blok Diagram Penerima FM Stereo

Fungsi Blok Penerima FM :


a.         Antena
Berfungsi menangkap sinyal-sinyal bermodulasi yang berasal dari antena pemancar.

b.      Penguat RF

berfungsi unutk menguatkan sinyal yang ditangkap oleh antena sebelum diteruskan ke blok Mixer (pencampur).

c.       OSC (Osilator Lokal)

berfungsi unutk mebangkitkan getaran frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi sinyal keluaran RF. Dimana hasilnya akan diteruskan ke blok Mixer.

d.      Mixer (pencampur)

           Berperan untuk mencampurkan kedua frekuensi yang berasal dari RF Amplifier dan Osilator Lokal. Hasil dari olahan mixer adalah Intermediate Frequency (IF) dengan besar 10,7 MHz.

e.       Penguat IF

           digunakan untuk menguatkan Frekuensi Intermediet (IF) sebelum diteruskan ke blok limiter.

f.       Limiter (pembatas)

berfungsi unutk meredam amplitudo gelombang yang sudah termodulasi (sinyal yang dikirim pemancar) agar terbentuk sinyal FM murni (beramplitudo rata).

g.      Detektor FM

digunakan untuk mendeteksi perubahan frekuensi bermodulasi, menjadi sinyal informasi (Audio).

h.      De-emphasis

berfungsi untuk menekan frekuensi audio yang besarnya berlebihan (tinggi) yang dikirim oleh pemancar.

i.        AFC (Automatic Frequency Control / Pengendali Frekuensi Otomatis)

           berfungsi unutk mengatur frekuensi osilator local secara Otomatis agar tetap stabil.

j.        Dekoder Stereo

            digunakan unutk memproses sinyal Stereo, sehingga hasilnya diteruskan pada 2 buah penguat AF (FM Stereo).

k.      Penguat Audio

            digunakan untuk menyearahkan getaran/ sinyal AF serta meningkatkan level sinyal audio dan kemudian diteruskan penguat  AF ke suatu pengeras suara.

l.        Speaker (pengeras suara)

            digunakan untuk mengubah sinyal atau getaran listrik berfrekuensi AF menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia

 

2.        Kelebihan FM dibandingkan dengan AM

Jika dibandingkan dengan sistem AM, maka FM memiliki beberapa keunggulan, diantaranya (Smber: http://fauzyalfalasany.blogspot.com) :

a.       Lebih Tahan Noise

            Frekuensi yang dialokasikan untuk siaran FM berada diantara 88 – 108 MHz, dimana pada wilayah frekuensi ini secara relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun interferensi yang tidak diharapkan. Jangkauan dari sistem modulasi ini tidak sejauh, jika dibandingkan pada sistem modulasi AM dimana panjang gelombangnya lebih panjang. Sehingga noise yang diakibatkan oleh penurunan daya hampir tidak berpengaruh karena dipancarkan secara LOS (Line Of Sight).

b.      Bandwith yang Lebih Lebar

            Saluran siar FM standar menduduki lebih dari sepuluh kali lebar bandwidth (lebar pita) saluran siar AM. Hal ini disebabkan oleh struktur sidebandnonlinear yang lebih kompleks dengan adanya efek-efek (deviasi) sehingga memerlukan bandwidth yang lebih lebar dibanding distribusi linear yang sederhana dari sideband-sideband dalam sistem AM. Band siar FM terletak pada bagian VHF (Very High Frequency) dari spektrum frekuensi di mana tersedia bandwidth yang lebih lebar daripada gelombang dengan panjang medium (MW) pada band siar AM.

c.       Fidelitas Tinggi

Respon yang seragam terhadap frekuensi audio (paling tidak pada interval 50 Hz sampai 15 KHz), distorsi (harmonik dan intermodulasi) dengan amplitudo sangat rendah, tingkat noise yang sangat rendah, dan respon transien yang bagus sangat diperlukan untuk kinerja Hi-Fi yang baik. Pemakaian saluran FM memberikan respon yang cukup untuk frekuensi audio dan menyediakan hubungan radio dengan noise rendah. Karakteristik yang lain hanyalah ditentukan oleh masalah rancangan perangkatnya saja.

d.      Transmisi Stereo

            Alokasi saluran yang lebar dan kemampuan FM untuk menyatukan dengan harmonis beberapa saluran audio pada satu gelombang pembawa, memungkinkan pengembangan sistem penyiaran stereo yang praktis. Ini merupakan sebuah cara bagi industri penyiaran untuk memberikan kualitas reproduksi sebaik atau bahkan lebih baik daripada yang tersedia pada rekaman atau pita stereo. Munculnya compact disc dan perangkat audio digital lainnya akan terus mendorong kalangan industri peralatan dan teknisi siaran lebih jauh untuk memperbaiki kinerja rantai siaran FM secara keseluruhan.

 

 

e.       Hak komunikasi Tambahan

Bandwidth yang lebar pada saluran siar FM juga memungkinkan untuk memuat dua saluran data atau audio tambahan, sering disebut Subsidiary Communication Authorization (SCA), bersama dengan transmisi stereo. Saluran SCA menyediakan sumber penerimaan yang penting bagi kebanyakan stasiun radio dan sekaligus sebagai media penyediaan jasa digital dan audio yang berguna untuk khalayak.

 

3.     Range Frekuensi FM Komersial

            Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : Km. 15 Tahun 2003 Tentang Rencana Induk (Master Plan) Frekuensi Radio Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus Untuk Keperluan Radio Siaran FM (Frequency Modulation) Pasal 2 ayat 1 menyatakan bahwa :

Rentang pita frekuensi radio yang digunakan adalah 87,5 – 108 MHz”.

 

4. Bandwith Radio FM Komersial
Bandwith Radio FM terletak pada bagian VHF (Very High Frequency) antara 30 Mhz sampai 300Mhz. Efek lainnya adalah bahwa pendek gelombang radio VHF bertindak lebih seperti cahaya, berjalan di garis lurus, maka kisaran penerimaan umumnya terbatas pada sekitar 50-100 mil. Penerima FM relatif kebal terhadap petir dan gangguan

Menjadi TKI, Kenapa Tidak?


Di balik kisah sukses para tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri, tak sedikit kisah duka yang membuat miris siapa saja yang mendengarnya. Apakah begitu menyeramkan bekerja di luar negeri? Minggu (10/3/2013) di Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Singosari, Malang, penulis mengikuti seminar Peluang Bekerja di Korea. Bekerja sama dengan Hana Education seminar bertujuan untuk mengenalkan Korea sebagai negara yang aman bagi pekerja asing. Sekitar 50 peserta tampak menyimak seminar.

Sengguruh Nilowardono, sebagai pemateri utama seminar mengemukakan kenapa bekerja di Korea begitu menggiurkan dan dijamin keamanannya? Program kerja di Korea merupakan kerjasama antar negara, antara pemerintah Indonesia dengan Korea sehingga seluruhnya merupakan program yang legal. Untuk bisa bekerja di Korea, para calon TKI tak bisa menggunakan jasa perusahan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) yang selama ini umum digunakan sebagai penyalur TKI ke luar negeri.

PJTKI tak dilibatkan karena program ini langsung ditangani pemerintah dan bidang yang paling banyak dibutuhkan di Korea adalah sebagai operator industri dengan penghasilan mencapai 15 juta rupih per bulan. Selain itu pekerja masih mendapat asuransi kesehatan, tempat tinggal, dan hak untuk cuti.

Korea, imbuh Senggurh, membutuhkan pria dan wanita berumur antara 18 tahun hingga 39 tahun, berijasah minimal SMP dan yang utama lulus seleksi tes bahasa Korea. Syarat terakhir adalah mutlak karena hal itulah yang menentukan apakah calon TKI bisa diberangkatkan ke Korea atau tidak. Seleksi tes bahasa Korea diadakan setiap tahun oleh pemerintah pusat di sejumlah kota, seperti Jakarta, Bandung, Medan dan Surabaya. Setelah dinyatakan lulus tes seleksi bahasa Korea calon TKI harus menyertakan beberapa persyaratan administrasi seperti tes kesehatan, paspor, SKCK, dan lainnya.
Biaya pemberangkatan ke Korea ditanggung sendiri oleh calon TKI, namun tak perlu khawatir bagi mereka yang tak punya biaya karena pemerintah bekerjasama dengan Bank BRI mengucurkan program kredit usaha rakyat (KUR) TKI untuk biaya pemberangkatan ke Korea dengan bunga rendah. Dengan berbagai jaminan keamanan, fasilitas, dan gaji yang menggiurkan tidak ada salahnya untuk bekerja di Korea, negara yang banyak dikenal oleh remaja dangan music K-Pop, namun juka merupakan negara yang menjamin keselamatan para pekerja asing.

Wisata Industri


Indonesia sebagai negara berkembang mempunyai banyak industri yang semakin tumbuh pesat. Tumbuhnya industri tentunya membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten dalam proses produksi. Tenaga yang terdidik harus mempunyai wawasan dan ilmu yang dapat diaplikasikan di dunia industri. Untuk itulah pada rabu (3/4/2013) mahasiswa program studi pendidikan teknik elektro Universitas Negeri Malang melakukan kunjungan industri ke PT. Petrokimia Gresik. Kunjungan industri mempunyai tujuan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang dunia industri yang sesungguhnya serta sebagai persiapan menuju dunia kerja.

Sejumlah 58 mahasiswa diterima oleh staf departemen humas PT. Petrokimia Gresik. Bertempat di ruang seroja para mahasiswa diberikan pemaparan oleh staf humas tentang bagaimana proses industri Petrokimia Gresik. Perusahaan yang terletak di jalan Jendral Akhmad Yani Gresik ini memproduksi berbagai produk pupuk pertanian dan produk non pupuk. Selain itu juga ditayangkan video profil tentang perusahaan yang berdurasi sekitar 8 menit. Dengan moto perusahaan “Suburkan Negeri, Sejahterahkan Petani” Petrokimia Gresik berkomitmen untuk selalu mendukung para petani demi tercapainya swasembada pangan nasional. Berbagai percapaian perusahaan juga dipaparkan di ruangan yang berkapasitas sekitar 60 orang tersebut. Menurut pemamparan staf humas, Petrokimia Gresik adalah perusahaan pupuk terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah produksi mencapai 6,1 juta ton/tahun. Selain itu juga mendapatkan gelar sebagai perusahaan paling inovatif dari Kementrian BUMN dengan 30 produk inovatif yang dihasilkan oleh Petrokimia Gresik.

Seluruh mahasiswa menyimak dengan antusias pada sesi presentasi tersebut sehingga berbagai pertanyaan muncul dari para mahasiswa di akhir pemaparan. Mulai dari bagaimana teknologi yang digunakan dalam proses produksi Petrokimia Gresik hingga pertanyaan tentang proses penerimaan karyawan. Selesai sesi presentasi oleh staf humas Petrokimia Gresik seluruh mahasiswa di ajak untuk berkeliling di areal perusahaan untuk melihat proses produksi. Dengan menggunakan bus perusahaan para mahasiswa bisa melihat lebih dekat lingkungan industri yang mempunyai luas lebih dari 450 Ha tersebut. Para mahasiswa juga di ajak ke pelabuhan yang dimiliki sendiri oleh Petrokimia Gresik untuk melihat proses bongkar muat produk dan bahan produksi PT. Petrokimia Gresik.
Banyak hal menarik yang bisa di dapat oleh mahasiswa selama kunjungan industri, bukan hanya menambah pengetahuan tentang proses produksi namun juga mampu memberikan gambaran nyata tentang dunia industri yang sudah berskala besar. Wisata industri yang memberikan makna tersendiri bagi para calon  sarjana teknik guna siap menghadapi dunia kerja.

Kompetisi di Era Teknologi


Di era teknologi yang terus berkembang pesat membuat banyak inovasi baru yang terus bermunculan. Tak pelak hal ini membuat persaingan dalam dunia kerja semakin sengit. Mereka yang mempunyai inovasi kreatif dan selalu mengikuti perkembangan jaman yang akan mampu bertahan. Menjawab akan hal itu, jurusan teknik elektro Universitas Negeri Malang (UM) pada Kamis (24/10/2013) mengadakan kuliah tamu dengan mengusung tema “Perkembangan Teknologi di Bidang Elektronika dan Elektro Sebagai Solusi Kebutuhan Manusia di Era Global”.

          Acara yang berlangsung di Aula Gedung H5 Fakultas Teknik UM ini bertujuan untuk memberikan paragidma baru kepada mahsiswa teknik elektro tentang perkembangan teknologi yang akan dibutuhkan manusia pada masa mendatang. Selain itu dalam sambutannya Drs. Slamet Wibawanto, M.T selaku ketua jurusan teknik elektro menuturkan di gagasnya acara ini juga bertujuan untuk mencetak mahasiswa yang penuh inovasi dan kreatif, yang pada akhirnya para mahasiswa diharapkan mampu memberikan sumbangsinya kepada bangsa.

Menghadirkan Dr. Syaiffudin selaku dosen tamu dan juga menjabat sebagai vice president of corporate secretary dari PT Len Industri (Persero). Dalam pemaparan beliau dijelaskan tentang paradigma baru ekonomi dunia yang semakin mengarah pada inovasi-inovasi baru teknologi. Pertumbuhan ekonomi tegantung pada inovasi yang mampu diciptakan oleh suatu bangsa. Hal ini dapat terjadi bila sumber daya manusia suatu negara terdidik dengan baik. Sehingga jika suatu negara mempunyai kualitas pendidikan yang rendah maka pertumbuhan ekonominya pun rendah. Disinilah peran dari Perguruan Tinggi untuk menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, terdidik, inovatif dan kreatif.

Pada akhir acara Bapak Syaiffudin menyampaikan 5 hal yang harus dimiliki seseorang agar mampu bersaing di masa mendatang yaitu skills, knowledge, capabilities, experiences, dan ekposure. Selain itu beliau menekankan pentingnya soft skills atau perilaku yang baik dalam segala bidang.

Selasa, 15 Oktober 2013

Melatih Mahasiswa Berkreatif


Mahasiswa sering disebut sebagai agent of change atau agen perubahan. Dengan predikat tersebut mahasiswa dituntut untuk dapat berpikiran kreatif, inovatif dan visioner. Sebagai kaum yang terdidik, mahasiswa juga diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam mengatasi permasalahan di masyarakat. Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus mampu menjawab berbagai tuntutan dalam masyarakat tersebut dengan menerapkan ilmu yang didapat agar berguna bagi masyarakat. Untuk itulah hal yang harus dilatih oleh mahasiswa adalah kreatifitas. Kreatifitas dalam menciptakan suatu inovasi yang akan berguna bagi masyarakat.

Jumat (04/10/2013) Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan acara dengan tema “Pelatihan Penyusunan Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM)”. PKM adalah program dari Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud guna memberikan peluang kepada mahasiswa untuk berkarya seluas-luasnya dalam menerapkan minat, bakat dan kreasi mereka. Bertempat di Aula gedung A3 Universitas Negeri Malang (UM) sekitar 300 mahasiswa tampak menyimak berbagai pemaparan yang disampaikan oleh Tim Dosen Penalaran UM.

Pada acara pelatihan tersebut dipaparkan bagaimana menyusun proposal PKM agar sesuai dengan paduan PKM yang dikeluarkan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud. Jenis-jenis Program Kreatifitas Mahasiswa terdiri dari PKM-Penelitian (PKM-P), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI), PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT), dan PKM-Karsacipta (PKM-KC). Masing-masing jenis PKM mempunyai format dan karakteristik yang berbeda. Setiap pengajuan proposal PKM mahasiswa harus mengacu pada buku panduan PKM agar dapat lolos seleksi yang dilakukan oleh Dikti. Penilaian PKM didasarkan atas level kreativitas mahasiswa dan orisinalitas. Setiap PKM yang lolos akan melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang diselenggarakan setiap tahun dengan tempat penyelenggaraan berbeda-beda setiap tahunnya.

Diakhir acara pelatihan berbagai pertanyaan di sampaikan oleh peserta yang sebagian besar telah mempunyai gagasan dalam membuat Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) tersebut. Diadakannya Pelatihan Penyusunan Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) ini, diharapkan mahasiswa mampu menyusun proposal PKM dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Dikti agar proposal mereka lolos didanai dan mampu menembus ke PIMNAS. Selain itu kegiatan ini juga mendorong mahasiswa untuk mempu berkreatif dan memberikan sumbangsinya kepada bangsa.